PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM MITOS
Mitos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional.
Pada umumnya mitos menceritakan
terjadinya alam semesta,
dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi,
kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagaicatatan peristiwa sejarah yang
terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual.
Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model
sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.
Suatu teori menyatakan
bahwa mitos adalah catatan peristiwa bersejarah yang dilebih-lebihkan. Menurut teori
ini, penutur cerita melebih-lebihkan peristiwa sejarah secara terus-menerus
sampai akhirnya figur dalam sejarah tersebut memperoleh status setara dewa.
FUNGSI:
Mircea Eliade berpendapat bahwa salah satu fungsi
penting mitos adalah untuk membangun suatu model perilaku dan bahwa mitos dapat memberikan
pengalaman religius. Dengan menceritakan atau memeragakan mitos, anggota suatu
masyarakat tradisional dapat merasa lepas dari masa kini dan kembali lagi ke
zaman mitis, sehingga membawa mereka dekat dengan ilahi.
Lauri
Honko menegaskan bahwa
dalam beberapa kasus, suatu masyarakat akan menghidupkan kembali suatu mitos
untuk menciptakan kembali suasana zaman mitis. Sebagai contoh, akan diperagakan
kembali penyembuhan yang dilakukan dewa pada zaman purba dalam upaya
penyembuhan seseorang pada masa kini.
Roland Barthes berpendapat bahwa budaya modern
mengeksplorasi pengalaman religius. Karena tugas sains bukanlah menegakkan
moral manusia, suatu pengalaman religius adalah upaya untuk terhubung dengan
perasaan moral pada masa lalu, yang kontras dengan dunia teknologi pada zaman
sekarang.
Joseph Campbell menyatakan mitos memiliki empat fungsi
utama: Fungsi Mistis menafsirkan kekaguman atas alam semesta; Fungsi Kosmologis
menjelaskan bentuk alam semesta; Fungsi Sosiologis mendukung dan mengesahkan
tata tertib sosial tertentu; dan Fungsi Pendagogis bagaimana menjalani hidup
sebagai manusia dalam keadaan apa pun.
DAMPAK POSITIF
1.
Mengurangi sifat tangan jahil manusia yang
sering mencorat – coret batu,pohon & gedung tua.
2.
Melestarikan suatu perkembangan ekosistem alam
seperti hewan ikan,burung,labi – labi agar tetap hidup bebas dialamnya tanpa ada
perburuan liar yang marak terjadi.
3.
Mendukung kegiatan Go Green,karena belakangan
ini banyak sekali penebangan secara besar-besaran untuk membangun Mall,Gedung
& Jalan Raya agar bisa tetap diminimalisir oleh,beberapa pohon yang di
anggap kramat.
4.
Menjaga tutur kata & perilaku kita
terhadap lingkungan sekitar,karena banyak dari kita yang bertutur kata tidak sopan
di beberapa tempat umum.
5.
Menjaga tradisi leluruh kita yang sudah ada
sejak dahulu kala & menjadi aset budaya bangsa Indonesia yang tidak
ternilai harga oleh uang.
6.
Lebih bertakwa & berserah diri kepada
Tuhan,karena segala sesuatu yang ada di muka Bumi ini adalah ciptaan Tuhan
semata.
DAMPAK NEGATIF:
1.
Percaya kepada mitos akan mendekatkan pada
perbuatan syirik.
2.
Terjadi pro & kontra antar umat beragama.
CONTOH MITOS DARI PULAU JAWA
Legenda Candi Prambanan
Di dekat kota Yogyakarta terdapat
candi Hindu yang paling indah di Indonesia. Candi ini dibangun dalam abad
kesembilan Masehi. Karena terletak di desa Prambanan, maka candi ini disebut
candi Prambanan tetapi juga terkenal sebagai candi Lara Jonggrang, sebuah nama
yang diambil dari legenda Lara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Beginilah
ceritanya.
Konon tersebutlah seorang raja yang
bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang
menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir,
akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan
perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan karena bantuan orang kuat yang
bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia
mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung.
Dengan persetujuan Raja Pengging,
Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh
kecantikan Lara Jonggrang, putri bekas lawannya — ya, bahkan putri raja yang
dibunuhnya. Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya.
Lara Jonggrang takut menolak
pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia mau
kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya
ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya
harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun
agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai
balatentara roh-roh halus.
Pada hari yang ditentukan, Bandung
Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang
besar jumlahnya itu. Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja.
Sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di
samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai.
Seluruh penghuni Istana Prambanan
menjadi kebingungan karena mereka yakin bahwa semua syarat Lara Jonggrang akan
terpenuhi. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh
menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar
bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus
menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan
candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan
tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso
menyelesaikannya.
Keesokan harinya waktu Bandung
Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk
para gadis di sekitar Prambanan — tidak akan ada orang yang mau memperistri
mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Lara Jonggrang sendiri
dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang
sampai sekarang dinamai candi Lara Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya
disebut Candi Sewu yang artinya seribu.
Kelebihan dari mitos tersebut:
- mengajarkan bahwa kita sebagai makhluk sosial harus saling membantu.
- mengajarkan bahwa kita Sebagai manusia tidak boleh larut dlm emosi.
- tidak boleh melawan org tua,dan
- tidak boleh melakukan tindakan curang demi hal yg di inginkan.
- mengajarkan bahwa kita sebagai makhluk sosial harus saling membantu.
- mengajarkan bahwa kita Sebagai manusia tidak boleh larut dlm emosi.
- tidak boleh melawan org tua,dan
- tidak boleh melakukan tindakan curang demi hal yg di inginkan.
CONTOH MITOS
LAINNYA YANG ADA DI INDONESIA :
* Anak gadis dilarang keras makan di depan pintu,
katanya bisa batal dilamar orang alias balik kucing. (ini mitosnya). Kalau
dipikir-pikir memang tidak pantas makan di depan pintu, fungsi pintu hanya
untuk jalan keluar masuk saja. Kalau memang makan ya di ruang makan atau di
tempat yang layak untuk makan. Hubungan dengan yang nglamar balik lagi apa ya ?
otomatis balik, semua cowok pasti pengen calon istri yang punya sopan santun,
lah kalau makannya di depan pintu dan berdiri pasti ilfeel (ntar disangka kuda,
kan makannya kuda berdiri). Karena itu ga jadi nglamar.
* Mitos lain, calon pengantin perempuan dilarang keras
keramas ketika dekat hari H kenapa ? katanya supaya tidak turun hujan deras
ketika resepsi berlangsung yang bisa mengacaukan acara. Masuk akal tidak ya ?
keramas dan hujan ? logikanya kenapa calo pengantin perempuan dilarang
membasahi rambutnya (keramas) karena kata penata rias pengantin, kalau rambut
yang akan disanggul itu di keramasi maka tekstur rambut jadi halus dan lembek
ini menyulitkan si penata rambut memasang sanggul. Jadi ketika hari H si calon
pengantin tidak boleh keramas supaya lebih mudah disasak dan dipasang sanggul.
(kalau aku mah kerudungan aja pas nikah, biar bisa keramas sesukaku hehehe)
urusan hujan cuekin aja, cari bulan nikahnya dimusim kemarau biar ga keujanan.
* Kalau nyapu harus sampai tuntas jangan dikumpulin
dipojokan, nanti biar rejekinya tidak mampet (ini mitosnya). Kalau dimarahin
sama Ibu, Nenek, atau buyut kamu soal ini jangan marah dulu, pikirin aja yang
masuk akal, yang disapu pasti kotoran dan debu kan ? kalau terlalu lama
dikumpulin di pojokan setiap kamu nyapu jadinya rumah atau kamar kamu bakal
kotor, kalau keadaan kotor pasti bikin malas. Jadinya tidak bisa melakukan
sesuatu hal yang bisa menguntungkan, misalnya gara-gara kamar kotor malas
belajar bisa jadi kan, akhirnya rejeki baik untuk dapat nilai bagus terhambat
kan ? anggap saja begitu.
* Seorang Ayah yang pulang kerja, ketika punya baby
harus ke kamar mandi dulu untuk cuci tangan dan kaki, katanya supaya setan dari
luar yang ikit di badan si Ayah tidak menakuti bayinya. Logika untuk itos ini
mudah saja tentu saja orang yang pulang kerja lewat jalan yang penuh dengan
debu dan kotoran, belum lagi kalau macet dan asap kendaraan menempel di baju.
Bayi yang baru lahir belum memiliki anti body yang kuat jadi rentann terkena
berbagai macam penyakit. Debu dan kotoran yang menempel di baju si Ayah ialah
sarang kuman dan virus, jadi harus dihilangkan dulu dengan cara cuci tangan dan
kaki, lebih baik lagi kalau mandi dulu, baru timang-timang anak tersayang.
SUMBER:
Komentar
Posting Komentar